Panah kuntowijayadanu, antara janji dan takdir. - www.retqa.my.id

Panah kuntowijayadanu, antara janji dan takdir.

Konten [Tampil]
Seperti sedulur portal manyaran ketahui bahwasanya panah kuntowijayadanu adalah satu-satunya senjata yang mampu mengalahkan Gatotkaca dalam perang besar di kuru setra. Namun apakah benar panah kuntowijayadanu tersebut memang begitu maha sakti sehingga Gatotkaca yang berotot kawat dan bertulang besi ini dibuat gugur karenanya?

Dalam awal mula kelahiran Gatotkaca memang sudah ditarik benang merah bahwasanya tali pusar bayi Gatotkaca hanya bisa di potong dengan pusaka kuntowijayadanu ini. Pusaka yang seharusnya menjadi hak milik Arjuna ini harus jatuh ke tangan Karna karena akal bulus Dewa Surya. Dimana Dewa Narada yang seharusnya menyerahkan pusaka kuntowijayadanu ini kepada Arjuna, di buat silau oleh cahaya matahari dan pandangannya menjadi kabur. Sehingga ketika melihat Karna seakan melihat Arjuna.

Dan ketika Arjuna mengetahui kejadian tersebut terjadilah pertarungan sengit antara Karna dan Arjuna untuk merebutkan Panah Pusaka Kuntowijayadanu tersebut. Suatu kebetulan lagi terjadi, Arjuna yang merupakan ksatria sakti pilih tanding ini hanya mampu merebut sarung penutup  pusaka kuntowijayadanu ini. Ajaibnya lagi ketika sarung pusaka kuntowijayadanu ini di bawa pulang dan di dekatkan kepada Gatotkaca kecil, sarung pusaka tersebut tersedot kedalam tubuh Gatotkaca dan ketika itu pula tali pusar Gatotkaca terputus.

Sedulur portal manyaran pasti merasa begitu saktinya daya pusaka kuntowijayadanu ini hingga seakan mampu melakukan segalanya. Namun cerita keampuhan pusaka kuntowijayadanu ini sebenarnya adalah sebuah cerita benang merah yang menghubungkan antara kisah kelahiran Gatotkaca, kepahlawan serta kematiannya. Seperti yang sedulur Portal manyaran ketahui bahwasanya Cerita Gatotkaca ini mempunyai kisah pengorbanan yang sangat dramatis dan sarat dengan nilai-nilai kepahlawanan.

Memang dalam kisah asli dari india cerita kuntowijayadanu dan Gatotkaca tidak begitu terhubungkan, hanya memang ada kesamaan ketika pusaka ini sama-sama mengakhiri perjuangan Gatotkaca. Dalam versi india, Karna memang mendapatkan pusaka tersebut dengan keteguhan hatinya sendiri. Pusaka kuntowijayadanu ini dalam versi india bernama vasavi shakti. Dalam kisah barathayuda yang ditulis ulang oleh para pujangga jawa ini memang di bubuhkan nilai-nilai filosofis sesuai dengan budaya ketimuran jawa. Sehingga menghasilkan cipta rasa dan karsa yang begitu kental dan terasa di hati sanubari para penggemar wayang jawa.

Dalam cerita pujangga jawa tokoh Gatotkaca adalah salah satu ksatria pilih tanding yang begitu sakti. Bahkan dalam takdirnya untuk mati di ujung pusaka kuntowijayadanu ini sebenarnya dia mampu menghindarinya. Saat pusaka kuntowijayadanu yang sanggup mengejar sasarannya tanpa meleset ini hampir mengenai tubuh Gatotkaca, Sang satria pringgodani ini melesat ke angkasa dan melayang sangat tinggi sehingga seakan pusaka kuntowijayadanu tidak sanggupnmengejarnya lagi. Hal ini menunjukkan bahwasanya para pujangga jawa melukiskan begitu saktinya putra Bima penegak pandawa ini. 

Namun sekali lagi kita harus di buat berdecak kagum, karena ada sebuah cerita lagi yang menjadi penghubung antara kuntowijayadanu dengan Gatotkaca yaitu Kalabendana. Sebuah benang merah lagi yang menghubungkan antara Kuntawijayadanu dengan kematian Gatotkaca, ketika sang Paman Gatotkaca yang berasal dari ibu Arimbi yang bernama Kolabendana harus mati di tangan keponakannya kesayangannya sendiri. Kematian Raksasa pendek gemuk serta lucu ini di karenakan sifat jujur serta kepolosnya yang tidak sengaja mengatakan bahwasanya Abimanyu telah beristri.

Gatotkaca yang merasa pamannya itu begitu lancang mengucap suatu hal yang bukan merupakan urusanya itu secara spontan menampar Kalabendana. Akibat tamparan tangan Gatotkaca yang sakti tersebut, kalabendana yang begitu sayang kepada Gatotkaca harus meregang nyawa. Namun saat hembus nafas terakhir Kalabendana, dia berjanji tidak akan masuk surga bila tidak bersama Gatotkaca. Janji yang menjadi benang merah yang akan menutup kisah kepahlawanan Gatotkaca.

Dan saat pusaka Kuntowijayadanu kehilangan dayanya untuk mengejar Gatotkaca, munculah Kalabendana dalam alam bawah sadar Gatotkaca seakan menagih janji untuk ke alam selanjutnya bersama. Pusaka kuntowijayadanu seakan berubah menjadi Kalabendana yang akan memeluknya. Dalam alam bawah bawah sadar, Gatotkaca bersedia memenuhui janjinya dengan syarat bahwa kematiannya akan menjadi tumbal akan kemenangan Pandawa dan Kalabendana pun menyanggupinya.

Benar saja seketika itu tubuh Gatotkaca seperti melayang turun menghampiri pusaka Kuntowijadanu dan pusaka tersebut berhasil menembus dada sang ksatria pringgodani tersebut. Tubuh Gatotkaca limbung dan turun melayang tak tentu arah. Prajurit kurawa begitu bergembira saat mengetahui panah pusaka kuntowijayadanu berhasil menghujam di dada Gatotkaca.

Arwah Kalabendana menangkap tubuh Gatotkaca dan membawanya terbang tinggi lalu menukik dan menghujam di atas kereta Karna dan menimbulkan ledakan yang maha dasyat. Ledakan tersebut membunuh ribuan prajurit kurawa, namun Karna berhasil menyelamatkan diri, sebab takdirnya adalah menjadi tandingan Arjuna.

Sebuah epic yang ditulis begitu menarik yang di goreskan oleh para pujangga jawa tentang kepahlawanan Gatotkaca. Begitu elok kisah yang menghubungakan antara kuntawijayadanu dengan Gatotkaca. Bukan tentang seberapa sakti Gatotkaca atau seberapa ampuh pusaka kuntowijayadanu, namun tentang sebuah janji dan sebuah takdir yang harus di penuhi. Wasalam Portal Manyaran.

0 Response to "Panah kuntowijayadanu, antara janji dan takdir."

Post a Comment

Gunakan bahasa yang santun dan sopan

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel