Mengenal Raden Puntadewa dan kisah hidupnya.

Konten [Tampil]

Mengenal Raden Puntadewa dan kisah hidupnya. Selamat berjumpa lagi sedulur Portal Manyaran dimanapun anda berada. Kali ini mimin Portal Manyaran akan sedikit membahas tentang siapa Raden Puntadewa dan bagaimana kisah hidupnya.

1. Mengenal Raden Puntadewa
2. Kisah Hidup Raden Puntadewa

Raden Puntadewa

1 Mengenal Raden Puntadewa.

Raden Puntadewa adalah salah satu dari anggota pandawa lima. Dia (Raden Puntadewa) adalah yang tertua dari kelima saudara pandawa tersebut. Terlahir dari rahim Ibu Kunthi dan Ayah Prabu Pandu dewanata, namun sesungguhnya Raden Puntadewa adalah titisan dari Bathara Dharma yang merupakan Dewa Kebaikan.

Raden Puntadewa mepunyai nama lain yaitu Raden Dwijakangka sebagai nama samaran saat menjadi buangan selama 13 tahung di kerajaan Wirata, Raden Darmaputra karena merupakan putra dari Batara Darma, Darmakusuma, Darmawangsa, Darmaraja, Gunatalikrama, Sang Ajatasatru, Kantakapura, Yudistira, dan Sami Aji, julukan dari Prabu Kresna. Mempunyai perwatakan yang bijaksana dan sadu (suci, ambeg brahmana), tenang suka mengalah dan lain sebagainya, maka dari itu  Raden Puntadewa di golongan sebagai kesatria yang berdarah putih.

Raden Puntadewa mempunyai satu istri yaitu Dewi Drupadi dan mempunyai satu anak yang bernama Raden Pancawala. Raden Puntadewa mempunyai beberapa senjata Pusaka yaitu memiliki jimat peninggalan dari Prabu Pandu berupa Payung Kyai Tunggulnaga dan Tombak Kyai Karawelang, Keris Kyai Kopek, dari Prabu Yudistira berupa Sumping prabangayun, dan Sangsangan robyong yang berupa kalung. Jika puntadewa marah dan tangannya menyentuh kalung ini makan seketika itu pulalah, ia dapat berubah menjadi raksasa bernama Brahala atau Dewa Mambang sebesar gunung anakan dan yang dapat meredakannya hanyalah titisan Batara Wisnu yang juga dapat merubah diri menjadi Dewa Amral. Selain itu Puntadewa juga memiliki pusaka bernama Serat Jamus Kalimasada.

1 Kisah Hidup Raden Puntadewa.

1. Masa Kecil Raden Puntadewa setelah mangkatnya Prabu Puntadewa diasuh oleh Dewi Kunti. Raden Puntadewa di besarkan di kerajaan Amarta dan beserta kelima Pandawa serta keseratus Kurawa sama-sama di didik dan di ajar oleh Begawan Dorna.
2. Menginjak masa Remaja, Raden Puntadewa dimusuhi oleh para Kurawa sebab Raden Puntadewa dinobatkan sebagai putra mahkota Astinapura. Kemudian setelah para tetua saling berdiskusi kemudian Puntadewa beserta Kelima Pandawa di hadiahi sebuah hutan angker yang kelak akan menjadi Kerajaan Indraprasta/Amarta.
3. Akibat mempunyai kegemaran bermain dadu, Raden Puntadewa dan Pandawa harus mengalami kepahitan hidup dengan di buang selama 13 tahun. Hal ini Terjadi karena kelicikan Patih Sengkuni yang sengaja untuk mengusir Pandawa karena memiliki dendam kesumat dengan Prabu Pandudewanata.
4. Suatu ketika kebijaksanaan Raden Puntadewa teruji tatkala ke empat saudaranya mati karena meminum racun di sebuah telaga. Hal ini terjadi akibat ada seorang Raksasa yang menguasai tempat tersebut. Oleh sang Raksasa Raden Puntadewa di berikan teka-teki apabila berhasil di jawab akan menghidupkan salah satu saudaranya. Pertanyaannya adalah apakah yang saat kecil berkaki empat dewasa berkaki dua dan setelah tua berkaki tiga? Punta dewa menjawab, itu adalah manusia, saat kecil manusia belum sanggup berjalan, maka merangkaklah manusia (bayi), setelah dewasa manusia sanggup berjalan dengan kedua kakinya dan setelah tua manusia yang mulai bungkuk membutuhkan tongkat untuk penyangga tubuhnya. Kemudian sang Raksasa meminta Raden Puntadewa untuk memilih siapa saudaranya yang ingin di hidupkan. Raden Puntadewa memilih Raden Nangkula untuk di hidupkan, untuk menegakkan keadilan agar salah satu putra Dewi Madrim di hidupkan. Karena kagum dengan kebijaksanaan Raden Puntadewa sang Raksasa kemudian berubah menjadi wujud aslinya yaitu Bathara Dharma dan kemudian memberikan wejangan kepada Raden Puntadewa serta menghidupkan ke empat saudaranya yang mati tadi.
5. Dalam Perang Baratayudha, Raden Puntadewa maju untuk melawan Prabu Salya dan akhirnya Raden Puntadewa menang meski berperang dengan berat hati.
6. Dalam Perang Baratayuda Saat itu Puntadewa atas anjuran Kresna menyebutkan bahwa Hesti (dengan nada lemah) dan tama (dikeraskan) memang telah mati, Drona yang mendengar hal itu menjadi tambah panik karena menurut pendengarannya yang telah kabur, putra tunggalnya telah tewas. Drona pun kemudian tewas oleh Drestajumena yang mamanggal lehernya saat Drona dalam keaadaan ling-lung. Dalam hal ini dapat di petik sebuah pelajaran bahwa dalam hidup ini sebuah kejujuran pun tidak dapat dilakukan secara setengah-setengah, memang Puntadewa tidak pernah berbohong, namun sikap setengah-setengah tersebut pulalah yang mangakibatkan kematian guru besar Astina tersebut.
7. Di masa tuanya Raden Puntadewa  melakukan perjalanan menuju puncak gunung Himalaya beserta pandawa dan Dewi Drupadi di sertai oleh anjing kecil. Setelah ke empat Pandawa meninggal beserta Dewi Drupadi yang meninggal juga, Raden Puntadewa sampai di puncak Himalaya dan masuk surga beserta Anjingnya yang merupakan penyamaran dari Bathara Darma.

Itulah sedikit artikel tentang Raden Puntadewa dan Kisah hidupnya semaoga bermanfaat. Terimakasih..

Share this post